Profil Geografi dan Geologi Padukuhan Kalisonggo
Disusun berdasarkan penelitian ilmiah dan laporan pihak ketiga terpercaya

Letak Geografis dan Karakteristik Fisik
Padukuhan Kalisonggo merupakan salah satu wilayah di Kalurahan Pendoworejo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah ini terletak di kawasan Pegunungan Kulon Progo yang dikenal dengan topografi berbukit dan berbatu.
Secara geomorfologi, Kalisonggo berada pada bagian timur Pegunungan Kulon Progo, yang secara geologi disebut Kubah Kulon Progo atau Kulon Progo Dome. Kawasan ini terbentuk dari aktivitas vulkanik dan tektonik yang kompleks sejak zaman Paleogen hingga Neogen.
Formasi Geologi Utama
Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip dari Badan Geologi RI dan jurnal ilmiah terkait, terdapat dua formasi geologi utama yang dominan di wilayah Kalisonggo:
- Formasi Nanggulan: Formasi tertua yang berumur Eosen (sekitar 56-34 juta tahun lalu), terdiri dari batuan sedimen seperti batupasir, batulempung, napal, serta sisipan lignit. Formasi ini kaya fosil dan penting untuk studi paleontologi.
- Formasi Andesit Tua: Formasi yang terdiri dari batuan vulkanik, seperti breksi andesit dan lava yang terbentuk pada periode Oligosen sampai Miosen (34-11 juta tahun lalu). Formasi ini membentuk sebagian besar perbukitan di wilayah tersebut.
Struktur Geologi dan Aktivitas Vulkanik
Studi petrogenesis lava di wilayah Kalisonggo yang dilakukan oleh Aribowo, A.P. dkk (2019) melalui analisis mineralogi dan geokimia menunjukkan bahwa lava tersier yang ada adalah andesit hingga basal andesit. Magma ini berasal dari proses partial melting mantel atas dengan sedikit kontaminasi kerak.
Struktur geologi di wilayah ini juga dipengaruhi oleh sesar naik Nanggulan dan sesar mendatar lain yang membentuk pola lipatan serta memengaruhi hidrologi lokal. Sesar ini memungkinkan terangkatnya batuan formasi tertua ke permukaan, serta menjadi sumber mata air penting bagi masyarakat setempat.
Potensi dan Pelestarian
Formasi Nanggulan mengandung lapisan batubara lignit tipis yang berpotensi sebagai sumber energi lokal, meskipun belum dimanfaatkan secara luas. Selain itu, situs geologi ini telah ditetapkan sebagai warisan geologi (geoheritage) yang memiliki nilai edukasi dan konservasi tinggi.
Pelestarian lingkungan dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan kelestarian ekosistem di Padukuhan Kalisonggo.
Posting Komentar