Tradisi Baritan

Tradisi Baritan merupakan salah satu upacara adat masyarakat Kalisonggo yang berkaitan erat dengan kepercayaan terhadap alam dan siklus pertanian. Tradisi budaya ini berkembang di kalangan masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, khususnya di wilayah Kulon Progo, Yogyakarta.
Di kalangan petani, Baritan dikenal sebagai sedekah bumi, sementara di komunitas nelayan disebut sedekah laut. Meskipun istilahnya berbeda, tujuan utama dari upacara tradisional Baritan tetap sama, yaitu sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki berupa hasil panen atau tangkapan laut yang melimpah. Selain itu, tradisi ini juga menjadi sarana untuk berdoa memohon keselamatan bagi seluruh warga.
Di Padukuhan Kalisonggo, Tradisi Baritan dilaksanakan setiap tahun, tepatnya setelah musim panen padi. Acara ini digelar pada hari Selasa Kliwon dan berlokasi di area persawahan yang disebut Bulak Plalangan, yaitu antara RT 19 dan RT 20, di atas Selokan Kalibawang. Sebagai informasi tambahan, wilayah Kalisonggo memiliki dua area persawahan: satu terletak di bawah selokan dan satu lagi di atasnya. Tradisi ini juga mencerminkan rasa syukur terhadap hasil bumi dan rojo koyo—berbagai hewan ternak yang menjadi simbol kemakmuran warga.
Posting Komentar