Warga Kalisonggo Gelar Pengajian Malam Minggu Legi : Hiduplah seperti Anak Kecil

Kalisonggo – Warga Padukuhan Kalisonggo menggelar Pengajian Rutin Lapanan Malam Minggu Legi di Masjid Miftakhul Jannah pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, mulai pukul 19.30 WIB. Kegiatan diawali dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Bapak Rois, kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama oleh Gus Ma'ruf Masduqi dari Kauman, Nanggulan.
Dalam ceramahnya, Gus Ma'ruf Masduqi menyampaikan pesan-pesan penting seputar akhlak, kemuliaan hidup, serta cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meneladani sifat-sifat baik dari anak-anak.
Menghormati Perempuan sebagai Jalan Menuju Kemuliaan
Salah satu pesan utama yang disampaikan oleh Gus Ma'ruf Masduqi adalah pentingnya memuliakan perempuan. Beliau menegaskan bahwa "tidak ada orang yang mulia kecuali orang yang memuliakan perempuan, dan tidak ada orang yang hina kecuali orang yang merendahkan perempuan." Pesan ini menjadi pengingat bahwa kedudukan perempuan dalam Islam sangatlah terhormat, dan penghargaan terhadap mereka adalah cermin dari keimanan seseorang.
Menjadi Kekasih Allah dengan Meneladani Anak Kecil
Gus Ma'ruf Masduqi menjelaskan bahwa kita sebagai orang dewasa bisa menjadi kekasih Allah SWT jika mampu meniru perilaku anak kecil yang polos, tulus, dan penuh keikhlasan. Di antaranya adalah:
- Tidak Pernah Khawatirkan Rezeki – Anak kecil percaya bahwa kebutuhannya akan terpenuhi, seharusnya kita pun yakin bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki.
- Diam Ketika Sakit – Anak kecil tidak mengeluh berlebihan, mengajarkan kita untuk bersabar dalam ujian.
- Berbagi Makanan – Kebiasaan berbagi mencerminkan keikhlasan dan kepedulian sosial.
- Menangis Saat Takut – Seharusnya kita menangisi dosa-dosa sebagai bentuk penyesalan.
- Cepat Berbaikan Setelah Bertengkar – Tidak menyimpan dendam adalah kunci hidup rukun.
Menurutnya, jika kita mampu meneladani sifat-sifat ini, hidup akan terasa lebih ringan dan penuh kedamaian.
Janji Allah bagi yang Meninggalkan Maksiat
Di akhir ceramah, Gus Ma'ruf Masduqi mengajak jamaah untuk meninggalkan maksiat dan memperbanyak tobat. Ia menyampaikan bahwa orang yang kembali kepada jalan Allah dijanjikan tiga hal oleh-Nya:
- Sugih tanpa bondo (Kaya tanpa harta) – Merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah.
- Kuat tanpa bolo (Kuat tanpa banyak pengikut) – Kekuatan datang dari ketakwaan, bukan dari jumlah pendukung.
- Mulia tanpa dekengan (Mulia tanpa sanjungan) – Kemuliaan sejati datang dari amal baik, bukan pujian manusia.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk penguatan spiritual warga sekaligus upaya membangun kebersamaan dan suasana religius di lingkungan Padukuhan Kalisonggo. Semoga kegiatan pengajian seperti ini terus berlangsung secara rutin dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Posting Komentar